Pontianak (EK)- Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat bahwa pada April 2024 Kalbar mengalami inflasi sebesar sebesar 2,72 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,57.
“Sedangkan untuk tingkat inflasi Provinsi Kalbar April 2024 month to month (m-to-m) sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,48 persen,” ujar Kepala BPS Kalbar, Muh. Saichudin saat berita statistik di Pontianak, Rabu (2/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kayong Utara sebesar 3,06 persen dengan IHK sebesar 106,25 dan terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 105,96.
“Sedangkan untuk di Kabupaten Ketapang IHK 107,40 dengan inflasi 2,62 persen, Sintang IHK sebesar 105,73 dan inflasi 2,80 persen dan Pontianak IHK sebesar106,37 dengan inflasi 2,77 persen,” kata dia.
Menurutnya inflasi terjadi di Kalbar karena pada April 2024 bersamaan hari besar keagamaan seperti bulan puasa, lebaran dan libur nasional.
“Sudah pola dan histori jika hari besar keagamaan dan liburan permintaan tinggi. Hal itu mendorong permintaan tinggi dan harga meningkat. Namun demikian harga masih terkendali,” kata dia.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada April 2024 di Kalbar yakni beras, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), cabai rawit, bawang putih, sawi hijau, gula pasir, emas perhiasan, kentang, angkutan udara, telur ayam ras, tomat, ikan tenggiri, cabai merah, ikan tongkol, dan sigaret kretek tangan (SKT).
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y antara lain udang basah, daging babi, ikan bandeng/ikan bolu, bahan bakar rumah tangga, ikan kembung/ikan gembung, cumi-cumi, minyak goreng, ikan bawal, ikan nila, sampo, tahu mentah seng dan bayam.