Pontianak (EK) – Penjabat (Pj) Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalimantan Barat, Efy M. Bari menegaskan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan rumah melalui panen raya yang digelar oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan. Dengan menanam padi, jagung, labu, umbi-umbian, cabai, dan terong di lahan kecil, kami berharap dapat membantu mengendalikan inflasi dan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dari pekarangan rumah, ” Ungkap Pj. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalbar, saat diwawancara di Kebun Demplot Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kamis.

Ia menerangkan, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat terus melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah, terutama di tengah kenaikan harga tanaman konsumsi di pasar.

“Program ini juga mengutamakan penggunaan pupuk organik untuk menjamin kualitas hasil panen yang lebih sehat,” jelas dia.

Efy menyampaikan, harapannya agar program ini berlanjut dan berkembang. Rencana ke depan meliputi pengenalan varietas baru sebagai komoditas unggulan. Jika berhasil, program ini akan diperluas ke seluruh Kalimantan Barat, dengan harapan hasil panen dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian lokal.

“Harapannya, program i ni bisa berkesinambungan dan nantinya kami akan memperkenalkan varietas-varietas unggulan. Jika berhasil, kami akan menyosialisasikannya ke seluruh Kalbar untuk mendukung petani dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri serta meningkatkan perekonomian,” kata dia

Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir. Florentinus Anum, M. Si menjelaskan bahwa panen yang ada merupakan bagian dari demplot percobaan varietas padi unggulan, yaitu Basmati Aroma.

“Varietas ini ditanam pada 20 Mei 2024 dan dipanen pada 12 September 2024, dengan umur 113 hari, masuk kategori kenjah. Potensi varietas ini sebenarnya bisa mencapai 9,18 ton hingga 10,18 ton per hektar, dan hasil demplot kali ini mencapai 8 ton per hektar,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa varietas Basmati Aroma memiliki bentuk beras diharapkan menjadi percontohan bagi petani di Kalbar.

“Hari ini kami membuktikan bahwa varietas ini sangat adaptif dan unggul. Kami akan menyosialisasikan hasil percobaan ini kepada para peteni, dengan harapan dapat meningkatkan produksi beras dan membantu pengendalian inflasi di Kalimantan Barat,” Kata dia

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *