ASEAN Treasury Forum (ATF) adalah forum pengelolaan keuangan dan perbendaharaan di kawasan ASEAN. ATF dibentuk sebagai inisiatif bidang keuangan, sebagai tindak lanjut pertemuan Menteri Keuangan ASEAN tahun 2023 yang berperan penting sebagai saluran strategis untuk membahas isu-isu utama yg menjadi perhatian bersama, dan diperluas dengan dialog kebijakan tentang isu-isu stabilitas moneter dan keuangan.

Dalam pertemuan tersebut selain fokus pada aspek makro ekonomi tentang stabilitas keuangan dan mendorong integrasi keuangan secara lebih mendalam di lingkup ASEAN, juga menyepakati adanya forum khusus bagi negara-negara ASEAN untuk membahas aspek pengelolaan keuangan mikro, khususnya dalam perspektif perbendaharaan. Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2023 telah mengusulkan inisiatif utuk membentuk ATF sebagai forum tingkat keuangan ASEAN yang mencakup pula mengenai perlunya manajemen keuangan publik dan perbendaharaan. 

Tujuan utama ATF adalah untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi kebijakan fiskal, pengelolaan perbendaharaan, serta pengelolaan likuiditas dan utang pemerintah. Forum ini juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan praktik dalam pengelolaan keuangan Negara.

Topik utama yang dibahas dalam forum ini meliputi :

  1. sharing mengenai praktik terbaik (best practices) dalam pengelolaan keuangan publik,
  2. peningkatan kapasitas dan pengembangan terkait treasury,
  3. mendorong keuangan publik yang berkelanjutan,
  4. mempercepat digitalisasi treasury untuk mendorong pemerintahan yang ramping, mampu berbuat lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit, dan
  5. memajukan komunitas ekonomi ASEAN untuk mendukung integrasi ekonomi ASEAN.

Pada tahun 2024, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam ATF yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober 2024 ini dengan tema : “Peningkatan Kapasitas Treasury Untuk Kebangkitan Ekonomi Regional” (Enhancing Treasury Capacity for Regional Economic Resilience), Dukungan dari negara-negara ASEAN sekaligus merupakan pengakuan atas kepemimpinan Indonesia dalam isu-isu terkait dengan public finance management dan treasury di regional ASEAN.

Secara nasional, manajemen perbendaharaan yang kuat sangat penting untuk memelihara stabilitas ekonomi mendukung pertumbuhan kawasan. Forum ini menyatukan stakeholder untuk berbagi ilmu dan pengalaman, menggali solusi inovatif manajemen keuangan dan diharapkan adanya pendekatan kolaboratif yang dapat meyakinkan negara-negara ASEAN menghadapi permasalahan modern yang makin kompleks. Beberapa hal yang perlu disampaikan misalnya mengenai pengalaman Indonesia dalam mengelola dana APBN (termasuk pentingnya dana cadangan/cash buffer) dalam menghadapi dan mengantisipasi situasi bencana atau pandemi, serta mendorong negara-negara ASEAN untuk memiliki standard dalam pengelolan keuangan negara.

Hal lain adalah terkait dengan digitalisasi manajemen keuangan publik secara berkelanjutan yang merupakan pondasi penting dalam perekonomian Indonesia. Penggunaan teknologi memiliki tujuan untuk meningkatkan kegunaan dari setiap uang yang kita keluarkan. Adopsi teknologi digital sebagai komponen utama dalam upaya manajemen keuangan publik telah terbukti dapat mengakselerasi perubahan secara luas.

Menghadapi ATF ini, masyarakat dapat melakukan beberapa langkah untuk berpartisipasi aktif dan memanfaatkan peluang dari diskusi dan kebijakan yang dibahas di forum tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan :

  1. Meningkatkan literasi keuangan melalui pendidikan dan mengikuti perkembangan berita ekonomi.
  2. Berpartisipasi dalam diskusi publik, antara lain melalui media sosial dan forum publik untuk menyuarakan pandangan mengenai kebijakan fiskal dan perbendaharaan sehingga akan menjadikan kebijakan publik menjadi lebih inklusif.
  3. Mendukung kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Masyarakat perlu memahami pentingnya kebijakan publik, memahami pengeluaran publik yang lebih efisien, serta mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengelola anggaran lebih bertanggung jawab.
  4. Mempersiapkan diri untuk perubahan ekonomi. Masyarakat perlu meningkatkan perencanaan keuangan pribadi/keluarga untuk menghadapi potensi perubahan kebijakan ekonomi yang mungkin berdampak pada inflasi atau suku bunga. Serta mempelajari berbagai opsi investasi dalam mengelola risiko finansial, termasuk memahami bagaimana suatu kebijakan regional dapat mempengaruhi pasar.
  5. Mengembangkan ketrampilan yang relevan, baik ketrampilan profesional maupun ketrampilan teknologi keuangan yang relevan.
  6. Mendukung integrasi ekonomi regional. Masyarakat, terutama pelaku usaha dapat mencari peluang kerjasama dan kolaborasi dengan mitra kerja di kawasan ASEAN, mencari peluang bisnis, memanfaatkan kebijakan dan kerangka kerja yang disepakati untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.

Beberapa program telah disusun, baik jangka pendek dan panjang. Misalnya pengembangan kapasitas dan program mentorship, pengembangan kelompok kerja dan perluasan ruang lingkup ATF yang diharapkan akan melibatkan negara maju di Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan China.

Tentu saja terdapat berbagai kendala menghadapi integrasi ekonomi. Beberapa hal yang perlu dihadapai antara lain : perbedaan tingkat pembangunan ekonomi dan disparitas pendapatan, pebedaan regulasi, perbedaan infrasruktur fisik dan konektivitas digital, maupun kesiapan sektor bsinis dan tenaga kerja.  Hal ini semua memerlukan upaya bersama dan koordinasi berbagai hal, termasuk harmonisasi kebijakan, peningkatan kerjasama regional, dan peningkatan dukungan publik terhadap pentingnya integrasi ekonomi yang efektif.

Untuk mencapai praktik manajemen perbendaharaan yang baik, ASEAN harus melaksanakan upaya terstruktur dan terkoordinasi. ATF diharapkan memberi kesempatan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk saling belajar dan mendapatkan dukungan satu sama lain untuk meningkatkan model dan praktik treasury.

Penulis : Arifin Setiyono (ASN pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pontianak, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *