Pontianak (EK) – Gerakan tanam perdana cetak sawah rakyat (CSR) di Provinsi Kalbar telah bergulir dan dimulai di Kabupaten Bengkayang sebagai langkah nyata dan upaya untuk mewujudkan swasmbada pangan.
“CSR yang sudah kita mulai Kamis, 27 November 2025 di Bengkayang tepatnya di Poktan Pejaor, Seluas bagian dari gema membangun desa Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendukung swasembada pangan,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa tujuan hadirnya CSR untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan menciptakan lahan pertanian baru yang produktif. Sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
“Program ini juga bertujuan untuk mengubah lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi sawah yang dapat ditanami secara berkelanjutan, termasuk dengan dukungan infrastruktur dan teknologi modern,” papar dia.
Ia tidak memungkiri tantangan dalam mewujudkan program CSR tidaklah mudah. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh pihak, ia yakin mampu mengatasi segala hambatan. Kepada seluruh jajaran atau pihak untuk mengajak untuk bersinergi dalam mendukung swasembada pangan ini.
“Mari kita bekerja sama untuk memastikan upaya swasembada pangan ini berjalan dengan efektif dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan,” kata dia.
Menurutnya para petani sebagai ujung tombak dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sehingga apresiasi setinggi-tingginya ia sampaikan atas kerja keras dan dedikasinya .
“Pemerintah akan terus berupaya untuk memberikan dukungan dan pendampingan agar para petani dapat meningkatkan kesejahteraan.
Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaulat dalam bidang pangan,” harap dia.
Terkait target luas tanam Provinsi Kalbar periode Januari-Desember 2025 seluas 615.059 Ha, capaian luas tanam periode Januari-Oktober 2025 seluas 327.847 ha, sedangkan capaian musim tanam Oktober 2024-September 2025 seluas 416.262 ha. Menteri Pertanian mensyaratkan luas tanam masa tanam Oktober 2024-September 2025 harus lebih tinggi 20 persen dari capaian MT sebelumnya.
Dalam rangka meningkatkan luas tambah tanam, pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengalokasikan bantuan pemerintah untuk Kabupaten Bengkayang melalui dana APBD seluas 300 ha, bantuan benih melalui dana APBN dengan rincian yakni padi Inbrida pada lahan OPLA 2024 seluas 500 Ha, padi inbrida pada lahan OPLA 2025 seluas 1.231 Ha, padi lahan kering seluas 2.174 Ha, padi Inbrida aspirasi seluas 2.423 Ha, padi lahan cetak sawah rakyat 100 Ha serta bantuan jagung melalui dana APBD seluas 150 ha dan jagung aspirasi seluas 2.423 Ha.