Pontianak (EK) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Kick Off KEJAR Masif dan Cerdas Berinvestasi Pasar Modal, Selasa (5/8), sebagai upaya memperkuat literasi keuangan dan investasi di kalangan pelajar dan generasi muda.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Kalbar, Rochma Hidayati, menegaskan pentingnya membentuk Generasi Emas 2045 yang unggul dan siap menghadapi tantangan global, terutama dari sisi literasi dan inklusi keuangan. Meski indeks inklusi nasional mencapai 92,74%, literasi keuangan masih tertinggal di angka 66,64%, bahkan untuk kelompok usia ≤17 tahun hanya 51,86%.
“Tanpa literasi yang memadai, generasi muda rentan terjebak pinjaman ilegal, investasi bodong, dan perilaku konsumtif,” tegas Rochma. Data OJK mencatat, 51% pinjaman fintech berasal dari kelompok usia 19-34 tahun, dan 62% korban pinjaman online ilegal juga dari kalangan muda.
Sebagai respons, OJK mendorong kampanye budaya menabung sejak dini melalui Program Bank Mini di sekolah, yang telah aktif dijalankan bersama Pemprov Kalbar, Dinas Pendidikan, dan Bank Kalbar melalui program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar).
Program ini telah membawa Kalbar meraih predikat Wilayah Implementasi KEJAR Terbaik tingkat nasional selama dua tahun berturut-turut (2023–2024).
Tahun ini, inovasi berlanjut dengan integrasi Bank Mini ke dalam Galeri Investasi Edukasi (GIE) yang menyasar siswa SMA/SMK, agar mereka tak hanya cakap menabung tapi juga cerdas berinvestasi. GIE akan mengajarkan dasar pasar modal, simulasi investasi, serta etika keuangan melalui pendekatan yang menarik dan interaktif.
“Di jenjang SMA, budaya menabung harus ditingkatkan ke kecerdasan berinvestasi. Inilah fondasi mencetak lulusan yang tidak hanya akademis, tapi juga cerdas finansial,” ujarnya.
Menutup sambutan, Rochma berharap Kalbar kembali mempertahankan gelar juara nasional pada KEJAR Award 2025, yang puncaknya akan digelar 22 Agustus mendatang.