Dinas Ketahanan Pangan (Disket) Provinsi Kalbar melakukan luncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security And Vulnerability Atlas (FSVA) Provinsi Kalbar Tahun 2024 pada 04 Desember 2024 di Hotel Orchardz Ahmad Yani Pontianak.
Acara Lunching ini dihadiri dan dibuka oleh Pj. Sekretaris Daerah yang dalam hal ini diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan oleh Ignatius.
“FSVA adalah peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis hasil analisis data indikator ketahanan dan kerentanan pangan pada level kecamatan,” ujar Kadisket Pangan Kalbar, Herti Herwati.
Ia menjelaskan bahwa peta tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi indikator-indikator yang menjadi penyebab suatu wilayah berpotensi mengalami rentan dan rawan pangan.
Hasil Analisis FSVA Tahun 2024 di Provinsi Kalbar berdasarkan indeks komposit menunjukkan bahwa terdapat 20 Kecamatan dari 174 Kecamatan yang ada di Kalbar atau 11,49 persen masuk ke dalam Kelompok Rentan Pangan (Prioritas 1-3), jika dibandingkan dengan 2023 mengalami penurunan terdapat 21 Kecamatan yang masuk ke Kelompok Rentan Pangan atau sebesar 12,07 persen.
Hasil Penyusunan FSVA Tahun 2024 akan dianalisa lebih lanjut oleh Badan Pangan Nasional untuk menentukan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) dengan Skor IKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 sebesar 70,81 dan pada Tahun 2023 menjadi 72,70 atau naik sebesar 1,96 persen.
Ia berharap kepada pPemerintah daerah kabupaten/kota agar menjadikan rekomendasi kebijakan ketahanan pangan dan hasil analisa FSVA ini.
“Kemudian ini sebagai acuan dalam perencanaan untuk menentukan solusi permasalahan lintas sektoral seperti produksi pertanian, kemiskinan, pengeluaran pangan, listrik, stunting, air bersih, tenaga kesehatan, lama perempuan sekolah, angka kesakitan dan lainya,” jelas dia.